Saturday, November 21, 2015

Metode Penelitian BAB 3

BAB. 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Pengertian Teori
Langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, dan generaliasi-generaliasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1990). 

Suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalang yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuju kebenarannya. Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkar kinsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala. Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan perkembangan itu terjadi apabila teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi masalah.

B. Tingkatan dan Fokus Teori
Numan (2003) mengemukakan tingkatan teori (level of theory) menjadi tiga, yaitu
  1. Micro Level Theory, small slices of time, space, or a number of people. The concept are usually not very abstract.
  2. Meso Level Theory, attempts to link macro and micro levels or to operate at intermediate level. 
  3. Macro Level Theory, concerns the operation of larger aggregates such as social institutions, entire culture systems, and whole societies. It uses more concepts that are abstract.
 Fokus teori dibedakan menjadi tiga, yaitu
  1. Subtantive Theory is developed for a specific area of social concern.
  2. Formal Theory is developed for a broad conceptual area in general theory.
  3. Midle Range Theory are slightly more abstract than empirical generalization or specific hypotheses. This theory can be formal or subtantive. 
C. Kegunaan Teori Dalam Penelitian
Fungsi teori yang pertama digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan diteliti. Kedua, (prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta) adalah untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian. Ketiga, (kontrol) digunakan mencandra dan membahas hasil penelitian, sehingga selanjutnnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.

D. Deskripsi Teori
Deskripsi Teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan bariabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefubusuanm dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga runag lingkup kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. 

E. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan amtar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Kerangka berfikir dalam suaru penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuan, adalah alur-alur pimikiran yang logis dalam membagun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpualan yang berupa hipotesis. Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan, dimana berdasarkan teori-teori tersebut selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang gubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tersebut akan digunakan untuk merumuskan hipotesis.

F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelilitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis tetapi diharapkan dapat ditemukan hipotesa. Apabila di dalam penelitian menggunakan sampel maka akan ada hipotesis statistik. 
Terdapat dua macam hipotesis penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis Kerja dinyatakan dalam kelimat positif dan Hipotesis Nol dinyatakan delam kalimat negatif. Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternatif. 
Hipotesis penelitian yang diuji terlebih dahulu adalah hipotesis kerjanya. Apabila penelitian akan membuktikan apakah hasil pengujian hipotesis itu signifukansi atau tidak maka diperlukan hipotesis statistik, di mana  teknik statistik yang digunakan adalah statistik inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi adalah statistik deskriptif. Namun, dalah Hipotesis Statistik yang diuji adalah hipotesis nol (hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel, dan data populasi). 

  • Bentuk-bentuk Hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah dibagi menjadi tiga yaitu rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif (perbandingan), dan assosiatif (hubungan). Maka bentuk hipotesis penelitian juga dibagi menjadi tiga, yaitu hipotesis deskriptif (merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri), hipotesis komparatif (merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif, yaitu variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda), dan hipotesis assosiatif/hubungan (merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih).
  • Karakteristik Hipotesis yang Baik, pertama merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Kedua, dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran. Ketiga, dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah. 

No comments:

Post a Comment