Sunday, November 20, 2011

Gadis ; part 3

seorang gadis menangis, ia melihat gadis kecil yang paling disayanginya berlumuran darah ditangannya sendiri. Bau amis mencekik tenggorokkannya, kepalanya terasa berputar, ia mendengar suara tetasan dan aliran darah yang terus mengalir ditubuh sang gadis kecil. 

Haruskah aku menangis?? Haruskah aku meneteskan air mata untuknya?? tanya sang gadis kepada dirinya sendiri.

Menopang sendiri dosanya, menanggung sendiri perbuatannya, sang gadis tahu hal itu. Yang ia pertanyakan adalah apa yang sudah ia lakukan sampai gadis kecil itu berlumuran darah, sekarat. Ia meatap gadis kecil itu, matanya bertemu dengan mata gadis kecil itu, bertatapan. Sang gadis masih bisa mendengar desahan berat nafas gadis kecil itu, bunyi paru-parunya yang telah terobek, darah mengalir dan terus mengalir.

Sang gadis tidak dapat bergerak ketika ia menatap mata gadis itu, beringsut beranjak pergi sang gadis tak ingin menatapnya lagi. Nafasnya sudah terputus-putus serasa sudah berlari maraton sendirian. Sang gadis berfikir Mundur.... Mundur....Munduuuuuurrrrrrr......

Di dalam pikirannya yang lain ia berkata Bunuh.... Bunuh... Bunuh....
tanpa ada keraguan, Bunuh... Mati... Mati.... Membusuk...

Ia bingung dengan pikirannya, apa aku sudah Gila??!! pikirnya kemudian 'tidak, aku tidak gila! aku hanya berada ditempat dan waktu yang salah bersamanya. Jangan.... bukan aku.... pergi kalian... kalian yang membunuhnya.... kalian yang menusuknya dengan tongkat panjak tak terlihat, bahkan kalian sendiripun tak terlihat.... pergiiii...!! jangan muncul dihadapannku...!! Mati Kalian...!! MaaaaaaaTiiiiiiiii.........!!!!!!

No comments:

Post a Comment