Sunday, November 13, 2011

Gadis ; part 2

Seorang gadis bangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah, meletakkan tangannya di wajah. Jantungnya berdegup kencang, matanya yang tersembunyi diantara kedua tangannya terlihat kelopak matanya terbuka sedikit, tatapan mata gadis itu kosong. Pelan ia menurunkan tangannya, gemetaran matanya terbelalak, ia melihat kedua telapak tangannya seolah ada sesuatu yang membuatnya susah bernafas. Keringat dingin keluar dari pelipisnya, menuruni wajahnya dan jatuh. Gadis itu masih merasakan sesuatu yang terjadi saat ia tidur.


......Gadis itu melihat wajah seorang gadis kecil yang ia kenal tersenyum padanya, gadis itu mirip dengannya, gadis kecil itu mengajaknya kemudian berbalik dan berjalan didepannya. Angin membelai rambut gadis kecil itu saat ia berlari kecil,  kemudian menyapa wajah sang gadis yang berjalan pelan dibelakangnya. Gadis kecil itu berhenti, menunggu sang gadis menyamainya. Melihat gadis kecil yang tiba-tiba berhenti, ia pun ikut berhenti dari jalannya. Ia memandangnya dan terus memandangnya, terlihat samar dan semakin samar. Mata gadis itu semakin kabur kemudian jelas kembali ketika ia medengar suara jeritan, dan ia melihat gadis kecil itu sudah terkapar penuh darah di hadapannya. Tetesan-tetesan darah jatuh dari kedua tangannya, ia melotot penuh kengerian ketika ia dapat mendengar tetesan darah yang jatuh dari tangannya, bau amis darah yang memenuhi seluruh pernafasannya. Gadis itu lemas, jatuh terduduk dari posisinya.

Mata gadis kecil itu menatapnya sendu, suara nafasnya terdengar lambat. Gadis kecil itu menggerakkan tangannya setinggi yang ia mampu dan memegang tangan sang gadis yang berlumuran darah. Gadis itu terkejut ketika ia melihat tangan gadis kecil itu menyentuh tangannya, seketika ia mengangkat tangannya menjauhi sentuhan gadis kecil itu. Gadis itu mundur, ia menelan air liurnya, menjauhi tubuh gadis kecil itu dengan badan yang seluruhnya gemetaran. Mulut gadis kecil itu membuka dan menutup seperti berbicara, tapi sang gadis tidak dapat mendengarnya.

Gadis itu terus menjauhi tubuh gadis kecil itu, tapi mata gadis itu terus menatapnya, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya. Tubuhnya menjadi kaku, nafasnya tercekik, dadanya terasa sesak, keringat dingin sudah membasahi tubuhnya, ia tidak bisa mendengar apapun bahkan degup jantungnya sendiri. Gadis itu terkapar tak berdaya, ia ingin pergi, saat ia mencoba untuk bangun. Tiba-tiba mata gadis itu berada dihadapannya......


Kembali gadis itu merasakan hentakan didadanya, tubuhnya basah oleh keringat. Ia terengah-engah, air matanya menetes, dadanya terasa ditusuk, ia mengerejap melihat ke kanan dan ke kiri panik, kemudian ia  sadar bahwa dirinya ada didalam kamarnya. Gadis itu kemudian menghempaskan tubuhnya di kasur, dan mengatur nafasnya. Ia menyembunyikan matanya dengan lengan tangannya, dibalik lengan itu air matanya menetes melewati pipinya.

bisakah kalian membayangkannya???

No comments:

Post a Comment